Selasa, 02 Juli 2013

Program Revitalisasi Tambak dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi

Banyuwangi merupakan salah satu daerah dengan budidaya ikan terbaik di Jawa Timur. Dari data yang luas pengelolaan tambak di Kabupaten Banyuwangi mencapai 0,31% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Banyuwangi sendiri juga merupakan daerah yang sangat berpotensi dalam bidang pengelolaan tambak. Hal ini bias dilihat ada delapan kecamatan yang aktif mengelola tambak diantaranya:
·         Wongsorejo
·         Kalipuro
·         Banyuwangi
·         Kabat
·         Rogojampi
·         Muncar
·         Tegaldlimo
·         Pesanggaran
Revitalisasi sendiri merupakan proses untuk membangun atau memunculkan kembali kondisi yang kurang baik untuk diproses menjadi lebih baik lagi. Dari sinilah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi khususnya bidang pembudidayaan mengagendakan program Revitalisasi Tambak di Banyuwangi. Dari delapan kecamatan yang aktif dibidang pertambkan tersebut, luas tambak secara keseluruhan mencapai 1.381 ha dengan rencana revitalisasi sekiar 610 ha. Dalam proses revitalisasi ini ada beberapa komoditas yang menjadi focus revitalisasi diantaranya:
·         NIla
·         Bandeng
·         Kerapu
·         Udang Windu
·         Udang Vanamme
·         Kepiting
Dari data analisis perkembangan budidaya komoditas tersebut dari tahun 2007 hingga tahun 2011, komoditas udang vanamme yang mengalami perkembangan pesat tiap tahunnya. Data terakhir ditahun 2011, peningkatan budidaya komoditas udang vanamme mencapai angka 600.000 lebih. Sedangkan untuk komoditas lainnya masih belum stabil perkembangannya.
Upaya rencana program kegiatan revitalisasi tambak ini meliputi peningkatan sarana dan prasarana dengan perbaikan atau pembangunan saluran air (out let dan inlet terpisah). Perbaikan ini dilakukan karna melihat banyaknya saluran air yang rusak sehingga menghambat proses pertambakan petani tambak. Perbaikan ini didukung dengan pengadaan pompa, pembangunan reservoir dan laboratorium. Peningkatan sarana dan prasarana ini merupakan salah satu komponen penting yang harus diatasi terlebih dahulu.
Rangkaian revitalisasi selanjutnya adalah upaya penanggulangan abrasi tambak yang terdiri dari perbaikan pematang atau tanggul yang rusak karena abrasi pantai. Dengan didukung penanaman bakau atau mangrove disekitar area tambak. Upaya selanjutnya adalah peningkatan kesehatan lingkungan tambak dengan cara penggunaan benih udang unggul F1 yang bebas dari penyakit. Penggunan bibit unggul ini harus didukung dengan pengelolaan air limbah tambak yang maksimal. Penggunaan tendon bersih dan penggunaan OIKB (Obat Ikan Kimia dan Biologi) yang sudah teregritasi di dirjen budidaya-KKP. Upaya terakhir adalah peningkatan SDM petani tambak. Upaya pertama yang dilakukan adalah pelatihan budidaya tambak kepada petani tambak. Dengan didukung pelatihan manajemen usaha tambak dan pelatihan penanggulangan hama dan penyakit tambak. Data rencana tambak yang menjadi sasaran program revitalisasi ada enam kecamatan dengan komoditas tertinggi yaitu udang vanamme. Target revitalisasi sendiri sekitar 610 ha dengan harapan atau target: yang pertama adalah peningkatan produksi perikanan tambak terutama udang dari 7.200 ton menjadi 10.000 ton pada tahun 2014. Dengan penyerapan tenaga kerja dengan perkiraan 36org/ha maka total 21.960org/610ha dan peningkatan pendapatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar