PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Undang-undang RI nomor 31 tahun 2004
menyebutkan bahwa Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian
dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan, sebegitu juga dengan
penyu. Penyu merupakan reptil yang hidup di laut yang keberadaannya telah lama
terancam, baik dari alam maupun dari kegiatan manusia. Secara internasional,
penyu masuk ke dalam ‘red list’ di IUCN dan Appendix I CITES yang berarti bahwa
keberadaannya di alam telah terancam punah sehingga segala bentuk pemanfaatan
dan peredarannya harus mendapat perhatian secara serius.
Oleh karena itu, upaya konservasi
penyu merupakan program penting dan mendesak untuk melindungi dan menyelamatkan
populasi penyu, terutama di Indonesia karena di Indonesia terdapat 6 dari 7
spesies penyu yang masih ada saat ini. Guna mendukung keberhasilan dan
keberlanjutan upaya pengelolaan konservasi penyu, maka pembinaan Kelompok-kelompok
nelayan di Kabupaten Banyuwangi perlu lebih ditingkatkan dan dikerjakan secara terarah
dan terprogram. Serta mengingat kondisi sosio ekonomi masyarakat yang kurang
mapan sehingga masih terjadi pemanfaatan daging dan telur penyu untuk konsumsi.
Akan tetapi saat ini sudah mulai tumbuh kesadaran di masyarakat di sekitar
Pantai untuk melindungi dan melestarikan Penyu.
Kelompok Nelayan yang telah
menginisiasi dalam rangka konservasi Penyu adalah Kelompok Pantai Rejo di
Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi. Sebelum ada pembinaan, nelayan di
kawasan ini apabila menemukan telur penyu mereka gunakan untuk konsumsi, bahkan
ada pemanfaatan daging Ikan Penyu untuk konsumsi pula. Namun setelah
dilaksanakan pembinaan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan sudah dimulai bentuk
perlindungan terhadap penyu yang selengkapnya akan disuguhkan dalam laporan
ini.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan laporan ini disusun adalah sebagai berikut:
a.
Melaporkan
pembinaan yang telah dilaksanakan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Banyuwangi.
b.
Menggali
dukungan dan keikutsertaan semua pihak dalam rangka pembinaan KUB Pantairejo
dalam rangka Konservasi Penyu di Pantai Pakis, Kelurahan Pakis, Kecamatan
Banyuwangi
KUB PANTAI REJO
KUB PANTAI REJO merupakan
organisasi masyarakat nelayan yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan para anggota dan lingkungannya. KUB PANTAI REJO dibina oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi melalui program bantuan ataupun
program pelatihan. Pembinaan juga dilaksanakan langsung ke rumah-rumah anggota
untuk mensosialisasikan program-program pemerintah dan juga menjalin
silaturohim.
1. Struktur organisasi
STRUKTUR ORGANISASI KUB Pantai Rejo
1. Pelindung : Kepala Kelurahan Pakis
2. Ketua : Mokh Muhyi
3. Sekretaris : Sampurno
4. Bendahara : Ruslan
5. Seksi
usaha
Parkir & toilet : Jamanik
Konservasi Penyu : Ruslan
Pembibitan Cemara : Sampurno
Parkir & toilet : Jamanik
Konservasi Penyu : Ruslan
Pembibitan Cemara : Sampurno
Anggota :
Paimis
Suwarno
Suwarso
4. Sahri
5. Mustakim
6. Mushadi
7. Nandise
8. Musleh
9. Saparik
10. Yudi Febrianto
11. Misnari
12. Kbulloh
13. Bambang
14. Muhlisin
15. Untung S.
Suwarno
Suwarso
4. Sahri
5. Mustakim
6. Mushadi
7. Nandise
8. Musleh
9. Saparik
10. Yudi Febrianto
11. Misnari
12. Kbulloh
13. Bambang
14. Muhlisin
15. Untung S.
2. Kegiatan Kelompok
a. Nelayan
Lingkungan Pantai
Rejo, Kelurahan Pakis Kecamatan Banyuwangi profesi kesehariannya ada yang
nelayan, pekerja tambak, petani dan
beberapa pedagang. Hasil yang tidak menentu dan manajemen kehidupan
keluarga yang kurang pendidikan mengakibatkan kualitas kehidupan yang kurang
baik di kampung tersebut.
b. Rehabilitasi Pantai
Kondisi
Pantai Rejo Kelurahan Pakis sebelumnya berupa hamparan sedimen yang labil
berupa pasir yang ditumbuhi rumput jenis katang-katang. Garis pantai pada waktu
itu selalu mengalami perubahan sesuai arah angin dan musim, mulut muara yang
selalu berpindah-pindah akibat perubahan sedimen pasir di pantai. Kondisi ini
mempersulit nelayan waktu berangkat atau pulang mencari ikan.
Dari
keprihatinan tersebut muncul kesadaran
para nelayan dan masyarakat sekitar bahwa penyebab labilnya bibir pantai
disebabkan karena tidak adanya vegetasi di bibir pantai. Sehingga tidak ada
yang menahan laju dan arah angin yang menimpa pantai. Oleh karena itu nelayan
dan masyarakat sekitar Pantai Rejo Kelurahan Pakis mengusulkan untuk ditanami
Cemara udang.
Dengan
kesepakatan masyarakat Pantai Rejo dan fasilitasi Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Banyuwangi Pantai Rejo Kelurahan Pakis Kecamatan Banyuwangi ditanami
cemara udang dengan beberapa tahap. Tahun 2012 penanaman 5.000 bibit, tahun
2012 penanaman 8.000 bibit, tahun 2013 penanaman 500 bibit, tahun 2014
penanaman 1.000 bibit. Dokumentasi sebelum dan sesudah terlampir dalam laporan
ini.
Manfaat
kegiatan rehabilitasi pantai di atas telah mengamankan pantai dari terjadinya
erosi pantai sepanjang 2,83 km dan telah menstabilkan lahan seluas 7,6 ha
(gambar terlampir). Manfaat lain yang diperoleh dengan penanaman ini yaitu
kehadiran penyu yang bersarang untuk bertelur di sepanjang pantai yang
berpotensi untuk wisata minat khusus. Pantai ini juga berpotensi untuk kegiatan
jasa kelautan dan pesisir lainnya yang tentunya bisa menjadi alternative
pekerjaan bagi nelayan dan penduduk sekitar.
Gambar 1. Peta luas dan panjang
pantai rehabilitasi pantai
a. Konservasi penyu
Penyu pada
bulan bulan tertentu Yaitu Bulan Mei
sampai dengan September bertelur di sepanjang pantai. Selama ini Telur
penyu diperjualbelikan untuk konsumsi, saat ini masyarakat Pantai rejo
Kelurahan Pakis Kecammatan Banyuwangi sudah mulai tau bahwa penyu merupakan
hewan langka dan perlu dilindungi, serta telah juga muncul kesadaran untuk
melindungi telur-telur penyu untuk
ditangkarkan, setelah itu dilepasliarkan untuk kembali kealam.
b. Pembibitan Cemara udang
Setelah pohon
cemara yang ditanam di pantai semakin besar muncul diversifikasi usaha masyarakat
nelayan Pantai Rejo kelurahan Pakis untuk melakukan perbanyakan bibit melalui
pencangkokan pohon cemara. Perbanyakan bibit ini juga akan dikembangkan menjadi
tanaman hias dalam bentuk bonsai pohon
cemara sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi
Laporan Konservasi Penyu
Konservasi penyu pada
hakikatnya mempunyai tujuan yang mulia yaitu sebagai pengembangbiakan jenis
biota laut langka seperti penyu dan merupakan salah satu upaya untuk
menyelamatkan populasi penyu dari ancaman kepunahan, terutama oleh aktivitas
manusia, dengan meningkatkan peluang hidup penyu. Pada kenyataannya, kegiatan
penangkaran penyu sulit diwujudkan, terkendala dengan lemahnya kondisi social
ekonomi masyarakat pantai. Pencarian telur penyu menjadi alternative pekerjaan
karena ada pihak luar yang ingin membeli telur-telur tersebut untuk konsumsi. Sehingga
di awal kegiatan sangat sulit sekali mendapatkan telur penyu untuk ditetaskan.
Secara teknis, kegiatan konservasi
penyu di Pantai Cemara Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi meliputi kegiatan
penetasan telur (pada habitat semi alami atau inkubasi), pemeliharaan tukik,
dan pelepasan tukik ke laut. Tahapan kegiatan teknis penangkaran penyu secara
rinci meliputi:
a)
Pemindahan telur
Relokasi atau pemindahan telur dilakukan dari penetasan alami ke penetasan
semi alami. Pemindahan telur dilakukan setelah induk penyu kembali ke laut.
Pemindahan telur penyu dari sarang alami ke sarang semi alami harus dilakukan
dengan hati-hati karena sedikit kesalahan dalam prosedur akan menyebabkan
gagalnya penetasan.
b) Penetasan semi alami
Lokasi penetasan telur penyu secara semi alami biasanya berada pada di atas
daerah supratidal, yaitu daerah
dimana sudah tidak ada pengaruh pasang tertinggi. Pada lokasi tersebut, dapat
dibuat beberapa lubang-lubang telur penyu buatan sebagai tempat penetasan telur
semi alami. Kawasan lubang-lubang telur penyu buatan tersebut diberi pagar pada
sekelilingnya, semi permanen yang terbuat dari bambu.
c) Pemeliharaan tukik
Pembesaran tukik dilakukan di dalam bak stereofoam yang diisi air laut dan
diganti setiap dua hari sekali. Pemberian pakan diberikan pagi dan sore berupa
udang atau lemuru yang dicacah.
d) Pelepasan tukik
Pelepasan yang dimaksud adalah pelepasan tukik ke laut hasil pemeliharaan
yang dilakukan dalam bak-bak penampungan.
Tukik-tukik ini ditetaskan secara semi alami. Tujuan pelepasan adalah untuk memperbanyak
populasi penyu di laut. Pelepasan tukik dilakukan pada waktu malam hari sekitar
jam 19.00-05.30 WIB. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar tukik tidak mudah
dimangsa oleh predator.
Pelepasan tukik yang dilaksanakan di Pantai cemara Kelurahan Pakis saat ini
sudah menjadi wisata khusus. Wisatawan asing dan domestik sudah banyak yang
berkunjung untuk melepas tukik. Hal ini menjadi alternatif pekerjaan lain
selain mencari ikan yaitu dengan adanya jasa pelayanan parkir, toilet,
warung-warung makan minum dan jasa konservasi itu sendiri.
Rekapitulasi peneluran dan penetasan
telur penyu di Pantai Cemara Kelurahan Pakis
PENELURAN
|
PENETASAN
|
||
TANGGAL
|
JUMLAH
|
TANGGAL
|
JUMLAH
|
12/03/2015
|
101
|
02/05/2015
|
3
|
24/04/2015
|
100
|
14/06/2015
|
42
|
30/04/2015
|
115
|
18/06/2015
|
104
|
27/04/2015
|
96
|
14/06/2015
|
88
|
03/05/2015
|
92
|
18/06/2015
|
83
|
08/05/2015
|
144
|
21/22/2015
|
80
|
08/05/2015
|
115
|
21/22/2015
|
70
|
15/05/2015
|
102
|
30/06/2015
|
50
|
24/05/2015
|
112
|
10/07/2015
|
96
|
27/05/2015
|
113
|
08/07/2015
|
37
|
28/05/2015
|
99
|
18/07/2015
|
81
|
31/05/2015
|
95
|
15/07/2015
|
68
|
03/06/2015
|
110
|
17/07/2015
|
93
|
03/06/2015
|
98
|
19/07/2015
|
83
|
04/06/2015
|
123
|
18/07/2015
|
55
|
06/06/2015
|
120
|
21/07/2015
|
96
|
05/06/2015
|
95
|
21
& 24/07/2015
|
73
|
06/06/2015
|
103
|
22
& 23/07/2015
|
90
|
07/06/2015
|
106
|
18/08/2015
|
82
|
07/06/2015
|
88
|
23/07/2015
|
61
|
06/07/2015
|
103
|
21/08/2015
|
79
|
11/07/2015
|
120
|
27/08/2015
|
92
|
11/07/2015
|
109
|
26/08/2015
|
95
|
04/06/2015
|
120
|
24
& 27/08/2015
|
107
|
10/06/2015
|
100
|
27/07/2015
|
70
|
Jumlah
|
2679
|
Jumlah
|
1878
|
26/07/2015
|
115
|
belum
menetas
|
|
02/08/2015
|
100
|
belum
menetas
|
|
08/08/2015
|
130
|
belum
menetas
|
|
22/08/2015
|
75
|
belum
menetas
|
|
28/08/2015
|
120
|
belum
menetas
|
|
PENUTUP
Kesimpulan
Rehabilitasi pantai dan
konservasi penyu mempunyai keterkaitan erat dan saling ketergantungan.
Peningkatan tutupan pohon cemara dari tahun ke tahun diiringingi peningkatan
jumlah penyu yang mendarat dan juga bertelur. Perakaran pohon cemara yang kuat
menstabilkan sedimentasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
masyarakat. Peningkatan tutupan juga mengurangi hempasan angin laut sehingga
mengurangi perubahan cuaca yang ekstrim.
Saran
Pengembangan jasa kelautan dan
pesisir di Pantai Cemara Kelurahan Pakis Kecamatan Banyuwangi tidak akan
berhasil tanpa ada sinergitas dari berbagai pihak mengingat kompleknya
permasalahan masyarakat pesisir. Alternatif jasa yang bisa dikembangkan antara
lain sebagai berikut:
1.
Kuliner
2.
Pengrajin cinderamata berbahan kerang
atau kijing
3.
Olahraga air (snorkel, selam dan surfing
di musim tertentu)
4.
Kano Tour mangrove
5.
Guide turis wisata penyu
6.
Sentra pembibitan Cemara udang
7.
Bumi perkemahan
8.
Outbound gathering game (permainan di
alam bersama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar