Budidaya
melalui Keramba Jaring Apung (KJA) mampu meningkatkan produksi ikan di
Kabupaten Banyuwangi. Budidaya melalui keramba mampu membuktikan peningkatan
mutu serta produksi ikan, hal ini dibuktikan dengan peningkatan ikan air tawar
di Kabupaten Banyuwangi setiap tahunnya meningkat.
Perkembangan budidaya air tawar melalui keramba cukup berkembang. Daerah yang menjadi pusat pembudidayaan ikan air tawar melalui keramba berada di desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, dan di sungai tersebut ikan air tawar yang dikembangkan menghasilkan mutu baik, selain itu, keramba yang digalakkan akan mampu memberikan peluang usaha bagi masyarakat sekitar. Jaring Apung mampu hasilkan bobot ikan yang baik. Keramba Jaring Apung mampu menghasilkan mutu ikan dengan bobot yang baik, selain itu, ikan air tawar yang dihasilkan dari keramba di sungai, menghasilkan ikan dengan rasa yang lebih gurih, karena ikan tersebut dibesarkan melalui media yang alami. Banyuwangi menjadi daerah dengan hasil ikan air tawar yang melimpah, karena di daerah terdapat daerah perairan seperti sungai, danau, dan rawa, adapun jenis ikan yang dikembangkan di daerah ini yakni Nila danTombro. Sementara itu, visi Kementrian Kelautan dan Perikanan dalam mewujudkan Indonesia penghasil produk Kelautan dan Perikanan terbesar tahun 2014 dengan pencapaian target peningkatan produksi perikanan budidaya sebesar 353 persen, hal ini memicu Kabupaten Banyuwangi melakukan gerakan massal dalam mengembangkan peningkatan produksi perikanan di sejumlah wilayah.
Perkembangan budidaya air tawar melalui keramba cukup berkembang. Daerah yang menjadi pusat pembudidayaan ikan air tawar melalui keramba berada di desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, dan di sungai tersebut ikan air tawar yang dikembangkan menghasilkan mutu baik, selain itu, keramba yang digalakkan akan mampu memberikan peluang usaha bagi masyarakat sekitar. Jaring Apung mampu hasilkan bobot ikan yang baik. Keramba Jaring Apung mampu menghasilkan mutu ikan dengan bobot yang baik, selain itu, ikan air tawar yang dihasilkan dari keramba di sungai, menghasilkan ikan dengan rasa yang lebih gurih, karena ikan tersebut dibesarkan melalui media yang alami. Banyuwangi menjadi daerah dengan hasil ikan air tawar yang melimpah, karena di daerah terdapat daerah perairan seperti sungai, danau, dan rawa, adapun jenis ikan yang dikembangkan di daerah ini yakni Nila danTombro. Sementara itu, visi Kementrian Kelautan dan Perikanan dalam mewujudkan Indonesia penghasil produk Kelautan dan Perikanan terbesar tahun 2014 dengan pencapaian target peningkatan produksi perikanan budidaya sebesar 353 persen, hal ini memicu Kabupaten Banyuwangi melakukan gerakan massal dalam mengembangkan peningkatan produksi perikanan di sejumlah wilayah.
Sementara
itu, salah seorang pembudidaya ikan yang berada di desa wringinagung, Kecamatan
Gambiran, Banyuwangi, Abdi Fauzi mengatakan, budidaya ikan keramba membantu masyarakat
dalam meningkatkan pendapatan. "Dengan budidaya ikan Keramba jaring Apung
mampu meningkatkan pendapatan saya setiap panen, karena melalui media ini,
pertumbuhan ikan semakin baik, dengan mengahsilan bobot ikan yang baik
pula," kata dia. Dia menjelaskan, ikan berasal
dari keramba diminati. "Karena rasanya yang berbeda, ikan yang dibesarkan
melalui keramba banyak dicari masyarakat, karena rasanya gurih, selain itu
steril, pasalnya ikan ini hidup pada media alam, yang belum tercemar,"
kata dia lagi.
Kemudian
dia menambahkan, berharap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi dapat menyalurkan bantuan. "Kami
mengharapkan Dinas Kelautan dan Perikanan dapat terus mendampingi pembudidaya ikan untuk meningkatkan produksi. Selain itu,
berharap pula agar Pemkab Banyuwangi menyalurkan bantuan modal pada pembudidaya
ikan, sehingga kapasitas ikan didalam keramba dapat diperbanyak," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar